Sabtu, 16 November 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan bernasyarakat tentu banyak sekali masalah yang terjadi di sekitar kita, tanpa kita sadari  kita juga mampu untuk membantu memecahkan masalah mereka,namun semua itu hanya bisa kita lakukan jika memiliki keinginan untuk membantu mereka.
Jadi bukan hanya seorang guru BK saja yang setiap waktu harus membantu klien , namun dengan jaminan kita telah memiliki ilmu dan wawsan yang luas agar saat klien meminta bantuan kita sebagai konselor.mampu membantu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan sang konselor.  pertimbangkan juga dengan hati-hati, agar solusi yang kita berikan tidak menimbulkan masalah baru.
Dalam makalah ini kasus yang penulis angkat,yakni  kasus yang biasanya terjadi pada lingkungan sekolah. Yaitu masalah yang terjadi  pada pelajar yang mengalami kesulitan saat mendapatkan materi yang di ajarkan di kelas, dan sang konselor diminta untuk membantu sang klien untuk memcahkan masalahnya.
 
1.2  RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:
1.      Apa maaslah yang terjadi pada klien ?
2.      Bagaimanakah cara sang konselor dalam memcahkan masalah klien?
3.      Apakah sudah tepat cara yang digunakan konselur dalam membantu sang klien ?

1.3  TUJUAN
Adapun tujuan dari di susunnya makalah ini adalah:
1.      Memahami lebih dalam masalah yang di alami sang klien.
2.      Menjelaskan cara yang tepat agar masalah itu dapat di selesaiakan dengan tuntas.

BAB II
PEMBAHASAN

Topilk masalah yang akan di kaji dalam makalah ini yaitu tentang suatu kasus peserta didik yang mengalami masalah terkait dengan mata pelajaran.
Sedangkan untuk contoh kasusnya yaitu: Pada suatu hari ada klien merasa kesusuahan dalam belajar serius . setiap kali ada materi yang di jelaskan ,ia tidak pernah paham dengan penjelasan guru  itu.,kemudian anak ini menginginkan kepada konselor untuk membantu memecahkan masalahnya , yakni bagaimana cara agar ia dapat meningkatkan penguasaan materi dan mendapat nilai yang bagus.
Bahasa adalah alat komunikasi, maka kunci pemahaman dan penguasaannya terletak pada komunikasi itu sendiri. Anda tidak akan menguasai bahasa apapun hingga tingkat mahir, kecuali anda menggunakan dan menerapkannya sebagai alat komunikasi sehari-hari. Demikian dengan Bahasa Inggris dan khususnya vocabulary mastery. Tidak mungkin hanya dengan membuka kamus, menghafalkan beberapa kata, seseorang tiba-tiba bisa menggunakan dan memahaminya dengan mudah. Bahasa tidak bisa lepas dari konteks: siapa, apa, dimana, kapan, bagaimana, dan seterusnya. Konteks itu baru bisa muncul ketika kita membaca teks dan mendengarkan pembicaraan.
Dari kasus tersebut, maka langkah awal yang di lakukan konselor . yakni memberikan tips pada sang klien tentang hal-hal sebagai berikut:
1.      Kesiapan Fisik dan Mental
Hal penting pertama yang harus diperhatikan sebelum siswa mulai belajar adalah kesiapan fisik dan mental (psikis) mereka. Bila siswa tidak siap belajar, maka pembelajaran akan berlangsung sia-sia atau tidak efektif. Dengan siap fisik dan mental, maka siswa akan dapat.





2.      Tingkatkan Konsentrasi
Saat belajar berlangsung, konsentrasi menjadi faktor penentu yang amat penting bagi keberhasilannya. Apabila siswa tidak dapat berkonsentrasi dan terganggu oleh berbaagai hal di luar kaitan dengan belajar, maka proses dan hasil belajar tidak akan maksimal. Penting bagi guru untuk memberikan lingkungan belajar yang mendukung terjadinya belajar pada diri siswa.
3.      Tingkatkan Minat dan Motivasi
Minat dan motivasi juga merupakan faktor penting dalam belajar. Tidak akan ada keberhasilan belajar diraih apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi. Guru dapat mengupayakan berbagai cara agar siswa menjadi berminat dan termotivasi belajar. Bila minat dan motivasi dari guru (ekstrinsik) berhasil diberikan, maka pada tahap selanjutnya peningkatan minat dan motivasi belajar menjadi lebih mudah apalagi bila siswa memiliki minat dan motivasi yang bersumber dari dalam dirinya sendiri karena kepuasan yang mereka dapatkan saat belajar atau dari hasil belajar yang mereka peroleh.
4.      Gunakan Strategi Belajar
Guru dapat membantu siswa agar bisa dan terampil menggunakan berbagai strategi belajar yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Menggunakan berbagai strategi belajar yang cocok sangat penting agar perolehan hasil belajar menjadi maksimal. Setiap konten memiliki karakteristik dan kekhasannya sendiri-sendiri dan memerlukan strategi-strategi khusus untuk mempelajarinya.
5.      Belajar Secara Holistik (Menyeluruh)
Mempelajari sesuatu tidak bisa sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan menyeluruh. Perlu untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar secara holistik tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan informasi secara holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.



6.      Uji Hasil Belajar
Uji hasil belajar,penting karena ia dapat menjadi umpan balik kepada siswa yang bersangkutan sampai sejauh mana penguasaan mereka terhadap suatu materi belajar. Informasi tentang sejauh mana hasil belajar yang telah mereka peroleh akan menjadi umpan balik yang efektif agar mereka dapat membenahi bagian-bagian tertentu yang masih belum atau kurang dikuasai. Siswa menjadi mempunyai peta kekuatan dan kelemahan hasil belajar mereka sehingga mereka dapat memperbaiki atau memperkayanya.

Setelah klien mendapat tips belajar tersebut, selanjutnya sang konselor pertanyakan terlebih yakni,bagaimana tingkat keseriusan sang klien saat melakukun proses kegiatan belajar di kelas. Apakah sudah pernah menerapkan tips talah di jelaskan.
Jika klien merasa belum melakukan cara ini,maka berikan langkah dasar yang sekiranya mudah untuk membangkitkan semangat klien.
Mula-mula konselor tanyakan apakah saat mendapat materi,pikiran dan hati klien sudah  benar-benar 100% siap untuk menerima proses belajar di kelas atau tidak. Jika klien merasa belum 100% menerima proses belajar di kelas. Maka langkah awal yang konselor berikan adalah bagaimana menggugah  dan membentuk hati,serta pribadi sang klien untuk siap dan mau  menerima materi dari guru untuk mencapai tingkat 100%.
Langkah awal konselor mengajak klien berbincang-bincang seputar hal-hal yang dapat menghambat atau mengurangi kemampuan daya simak,kemudian arahkan sang klian berfikir tentang dimana kesalahan,yang di alami sang klien dalam belajarnya selama ini,
Selanjutnya, ajak diskusi sang klien tentang bagaimana kondisi keluarganya,biasanya ada beberapa anak yang mudah di munculkan semangat belajarnya jika disinggung tentang keluarga, karena ada beberapa anak yang merasa bahwa orang yang penting dalam kehidupanya adalah keluargs
Jjika sang klien terlahir dari keluarga yang terpandang seperti menjadi polisi,tentara,dokter,guru,dll.dan dilihat dari kondisi ekonomi orang tua selalu mampu membiayai kebutuhan sang klien, maka berilah kemungkinan terburuk dalam kehidupan keluarganya,yang sekiranya membuat klien merasa bahwa hidup yang ia rasakantidak selamanya akan seperti itu.munculkan terus hal-hal yang membuat klien merasa dirinya harus berbuat lebih baik dari hari sebelumnya.
Setelah dirasa klien telah terbawa situasi, dan mampu untuk menerima masukan.kemudian .konselor memberikan arahan agar bagaimana ia kelak bisa hidup lebih baik atau minimal,seperti orang tuanya.Sang anak diajak untuk  merenungkan dan mebayangkan bagaimana caranya agar ia bisa seperti orang tuanya,maka ajak klien berfikir bagaimana menjadi figure yang di inginkan, munculkan kejadian-kejadian yang mungkin di alami klien dimasa depan nanti,beriak gambaran untuk mencapai itu tentu tidak mudah , sang klien harus harus berjuang bagaimana caranya agar ia menjadi figure yang ia kagumi.contoh , sosok yang di kagumi sang klien adalah ayahnya yang bekerja sebagai tentara,tentu untuk menjadi tentara tidaklah mudah karena di samping memikili fisik yang kuat , tentu kemamapuan akademik juga harus di miliki , karena tidak mungkin seorang tentara hanya memiilik fisik yang kuat . tentu kemampuan akademik juga harus dimiliki , tidak mungkin seorang tentara hanya berbadan kuat namun mengatur strategi dan membidik untuk mengamankan negara hanya dengan strategi asal-aslan , namun di butuhkan kecerdasan dan wawasan ilmu yang luas. Untuk masuk menjadi tentara juga tidaklah mudah,maka timbullah semangat sang klien untuk mencapai target nilai yang sesuai dengan syarat masuk tentara, tahap ini bertujuan untuk memunculkan strategi-strategi bagaimana memperoleh impianya, dengan tetap melibatkan belajar, yang mampu membuat ia meraih inpianya,maka timbullah keseriusan sang konselor untuk meningkatkan keseriusan  belajarnya dengan terus mengingat-ingat bahwa masa depanya nanti ia harus menjadi apa.
Setelah langkah pertama ini dilakukan dan ternyata sang klien masih merasakan kurang puas , maka sang konselor akan bertanya kembali , sudah berapa persenkah ilmu yang mampu ia serap,saat ia sedang mengikuti pelajaran di kelas. Jika ia meraa bahwa hanya beberapa saja yang masuk, maka sang konselor harus memberikan motivasi dan trik baru untuk menigkatkan hasil simakan saat belajar, cara yang dipilh adalah dengan meningkatkan daya konsentrasi dan simakan.dan untuk menguji hasil simakan maka ada dua cara yaitu dengan mengetes kemamapuan lewat hasil lisan maupun tuisan.,hal ini sebagai bukti berapa persen ilmu yang telah ia serap saat menerima materi. Kemudian konselor memilih cara agar bukti hasil simakan saat belajar dikelas di laporkan mlalui media tulis,jadi saat diajar. Sang klien harus berusaha agar bagaimana dapat menyimak dengan baik,dan jawabanya adalah dengarkan dengan serius dan konsentrasi.klien diberi arahan bahwa bukti simakan hanya di laporkan lewat tulisan. Saat ia telah kembali kerumah.Jadi saat di sekolah ia bersikap seperti layaknya pelajar pada umumnya.
Namun saat di rumah tugas menulis hasil simakan saat belajat di kelas, harus di laporkan lewat tulisan ,dan saat proses ini sang konselor di larang uuntuk melihat catatan saat sedang melaporkan hasil simakan saat di sekolah. Ketika selesai menyimak maka baru di perkenankan untuk membuka catatan dan kegiatan selanjutnya mengoreksi hasil simakan lalu  bandingkan berapa persenkah ilmu yang telah ia dapatkan  dengan mencocokan catatan yang ada yang di buku,setelah  klien tahu hasil koreksi itu  kurang apa saja, maka baca dan ingat-ingatlah bagian  apa saja yang telah terlewatatau belum sempat ada di ingatanya saat itu. klien kemudian  mengahafalkan bagian yang terlewat tadi,setelah paham/hafal, maka klien dapat melakukan kegiatanya seperti anak pada umumnya saat di rumah dalam artian kegiatan atau cara ini tidak terlalu membatasi ruang bermain sang konselor. Namun saat tidur atau jika malam , sang klien di haruskan untuk membaca materi selamnya 2 jam saja untuk mengingat materi yang telah di dapat saat ia telah melakukan hasil simakan dan pengoreksian saat tadi siang.
Kemudian langkah selanjutnya tempel keinginan atau cita-cita sang klien pada tempat  yang kira-kira mudah untuk dilihat  saat akan keluar kamar atau mau tidur . dengan maksud ada dua tips yang dapat selalu menggugah agar mimpi yang ia harapkan itu bukan hanya sekedar angan-angan,tapi itu adalah jalan hidup yang akan di tempuh nanti. Jadi secara langsung dan perlahan dalam jiwa dan hati klien, akan muncul semangat dan tekad bahwa ia akan berjuang dan berusaha  agar mimpi serta tujuan hidupnya dapat tercapai. Maka sang klien akan serius dalam melakukan segala pekerjaan  terutama menjadi pelajar yang harus belajar dan menggapai cita-cita. Kemudian variasikan tips yang terdiri dari 6 tadi,untuk membuat belajar semakin menyenangkan dan berwarna/tidak monoton.

BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dari makalah ini dapat kita ketahui  bahwa sesungguhnnya setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Dengan kata kunci jika kita mau berusaha dan berjuang pasti ada solusi, dan jika kita menginginkan untuk melakukan perubahan terhadap diri kita,koreksilah diri kita dan jangan takut untuk mencari orang yang mampu untuk memperbaiki diri kita. Jika kita merasakan bahwa solusi dari penyelesaian masalah tersebut belum memuaskan maka carilah alternative lain yang memungkinkan untuk lebih dapat memperoleh pemecahan masalah yang lebih mudah dan cepat.
Seperti dalam contoh diatas sang klien diberi satu solusi lalu sang klien mencoba solusi tersbur namun sayangnya untuk solusi ini.Ini ia merasa kurang puas, dan akhirnya sang konselor memberikan langkah selanjutnya yang di harapkan lebih membantu di bandingkan langkah awal yang telah di coba, kemudian konselor juga memberikan tambahan penyemangat dan motivasi yang kira-kira akan sselalu dapat membuka pikiran dan semangat sang klien.
 3.2 SARAN
 Saran penulis kapada pembaca adalah sebagai berikut ;
1.      Jika mendapat masalah maka  carilah orang yang mampu untuk mmebantu memecahkan masalah kita, jadi janganlah takut untuk meminta orang lain untuk membantu Anda.
2.      Jika solusi yang di berikan kurang memuaskan maka jangan ragu untuk meminta pertolongan kembali ,karena ada beberapa konselor yang memiliki banyak cara dalam menyelesaiakan masalah.
3.      Teruslah berusaha untuk mencari penyelesaian  masalah yang terbaik untuk masalaah yang di hadapi.
4.       Saat konselor yang dimintai bantuan tidak mampu untuk terus mendampingi klien, maka jangan ragu untuk mencari konselor lain yang lebih mampu untuk mendampingi dan membantu masalah klien sampai selesai
.
DAFTAR  PUSTAKA
Mugiarso,heru ,dkk.Bimbingan dan Konseling. Pusat pengembangan MKU/MKDK-LP3.universitas Negeri Semarang.
Hasan, Ch. (1994). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al- Ikhlas
Irwanto.  (1997). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Sudjana, N. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suryabrata, S. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/pengertian-belajar-cara-meningkatkan.html