BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dalam
kehidupan bernasyarakat tentu banyak sekali masalah yang terjadi di sekitar kita,
tanpa kita sadari kita juga mampu untuk
membantu memecahkan masalah mereka,namun semua itu hanya bisa kita lakukan jika
memiliki keinginan untuk membantu mereka.
Jadi
bukan hanya seorang guru BK saja yang setiap waktu harus membantu klien , namun
dengan jaminan kita telah memiliki ilmu dan wawsan yang luas agar saat klien
meminta bantuan kita sebagai konselor.mampu membantu sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan sang konselor. pertimbangkan
juga dengan hati-hati, agar solusi yang kita berikan tidak menimbulkan masalah
baru.
Dalam
makalah ini kasus yang penulis angkat,yakni kasus yang biasanya terjadi pada lingkungan
sekolah. Yaitu masalah yang terjadi pada
pelajar yang mengalami kesulitan saat mendapatkan materi yang di ajarkan di
kelas, dan sang konselor diminta untuk membantu sang klien untuk memcahkan
masalahnya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang
diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:
1.
Apa maaslah yang terjadi pada klien ?
2.
Bagaimanakah cara sang konselor dalam memcahkan masalah klien?
3.
Apakah sudah tepat cara yang digunakan konselur dalam membantu
sang klien ?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari di
susunnya makalah ini adalah:
1. Memahami
lebih dalam masalah yang di alami sang klien.
2. Menjelaskan
cara yang tepat agar masalah itu dapat di selesaiakan dengan tuntas.
BAB II
PEMBAHASAN
Topilk
masalah yang akan di kaji dalam makalah ini yaitu tentang suatu kasus peserta
didik yang mengalami masalah terkait dengan mata pelajaran.
Sedangkan
untuk contoh kasusnya yaitu: Pada suatu hari ada klien merasa kesusuahan dalam
belajar serius . setiap kali ada materi yang di jelaskan ,ia tidak pernah paham
dengan penjelasan guru itu.,kemudian
anak ini menginginkan kepada konselor untuk membantu memecahkan masalahnya ,
yakni bagaimana cara agar ia dapat meningkatkan penguasaan materi dan mendapat
nilai yang bagus.
Bahasa adalah alat komunikasi, maka kunci pemahaman dan penguasaannya
terletak pada komunikasi
itu sendiri. Anda tidak akan menguasai bahasa apapun hingga tingkat mahir,
kecuali anda menggunakan dan menerapkannya sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Demikian dengan Bahasa Inggris dan khususnya vocabulary mastery.
Tidak mungkin hanya dengan membuka kamus, menghafalkan beberapa kata, seseorang
tiba-tiba bisa menggunakan dan memahaminya dengan mudah. Bahasa tidak bisa
lepas dari konteks: siapa, apa, dimana, kapan, bagaimana, dan seterusnya.
Konteks itu baru bisa muncul ketika kita membaca teks dan mendengarkan
pembicaraan.
Dari
kasus tersebut, maka langkah awal yang di lakukan konselor . yakni memberikan
tips pada sang klien tentang hal-hal sebagai berikut:
1.
Kesiapan
Fisik dan Mental
Hal
penting pertama yang harus diperhatikan sebelum siswa mulai belajar adalah
kesiapan fisik dan mental (psikis) mereka. Bila siswa tidak siap belajar, maka
pembelajaran akan berlangsung sia-sia atau tidak efektif. Dengan siap fisik dan
mental, maka siswa akan dapat.
2.
Tingkatkan
Konsentrasi
Saat
belajar berlangsung, konsentrasi menjadi faktor penentu yang amat penting bagi
keberhasilannya. Apabila siswa tidak dapat berkonsentrasi dan terganggu oleh
berbaagai hal di luar kaitan dengan belajar, maka proses dan hasil belajar
tidak akan maksimal. Penting bagi guru untuk memberikan lingkungan belajar yang
mendukung terjadinya belajar pada diri siswa.
3.
Tingkatkan
Minat dan Motivasi
Minat
dan motivasi juga merupakan faktor penting dalam belajar. Tidak akan ada
keberhasilan belajar diraih apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi.
Guru dapat mengupayakan berbagai cara agar siswa menjadi berminat dan
termotivasi belajar. Bila minat dan motivasi dari guru (ekstrinsik) berhasil
diberikan, maka pada tahap selanjutnya peningkatan minat dan motivasi belajar
menjadi lebih mudah apalagi bila siswa memiliki minat dan motivasi yang
bersumber dari dalam dirinya sendiri karena kepuasan yang mereka dapatkan saat
belajar atau dari hasil belajar yang mereka peroleh.
4.
Gunakan
Strategi Belajar
Guru
dapat membantu siswa agar bisa dan terampil menggunakan berbagai strategi
belajar yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Menggunakan berbagai
strategi belajar yang cocok sangat penting agar perolehan hasil belajar menjadi
maksimal. Setiap konten memiliki karakteristik dan kekhasannya sendiri-sendiri
dan memerlukan strategi-strategi khusus untuk mempelajarinya.
5.
Belajar
Secara Holistik (Menyeluruh)
Mempelajari
sesuatu tidak bisa sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan
menyeluruh. Perlu untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar
secara holistik tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan
informasi secara holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.
6.
Uji
Hasil Belajar
Uji
hasil belajar,penting karena ia dapat menjadi umpan balik kepada siswa yang
bersangkutan sampai sejauh mana penguasaan mereka terhadap suatu materi
belajar. Informasi tentang sejauh mana hasil belajar yang telah mereka peroleh
akan menjadi umpan balik yang efektif agar mereka dapat membenahi bagian-bagian
tertentu yang masih belum atau kurang dikuasai. Siswa menjadi mempunyai peta
kekuatan dan kelemahan hasil belajar mereka sehingga mereka dapat memperbaiki
atau memperkayanya.
Setelah
klien mendapat tips belajar tersebut, selanjutnya sang
konselor pertanyakan terlebih yakni,bagaimana tingkat keseriusan sang klien
saat melakukun proses kegiatan belajar di kelas. Apakah sudah pernah menerapkan
tips talah di jelaskan.
Jika klien merasa belum melakukan cara
ini,maka berikan langkah dasar yang sekiranya mudah untuk membangkitkan
semangat klien.
Mula-mula
konselor tanyakan apakah saat mendapat materi,pikiran dan hati klien sudah benar-benar 100% siap untuk menerima proses
belajar di kelas atau tidak. Jika klien merasa belum 100% menerima proses
belajar di kelas. Maka langkah awal yang konselor berikan adalah bagaimana
menggugah dan membentuk hati,serta pribadi
sang klien untuk siap dan mau menerima
materi dari guru untuk mencapai tingkat 100%.
Langkah
awal konselor mengajak klien berbincang-bincang seputar hal-hal yang dapat
menghambat atau mengurangi kemampuan daya simak,kemudian arahkan sang klian berfikir
tentang dimana kesalahan,yang di alami sang klien dalam belajarnya selama ini,
Selanjutnya,
ajak diskusi sang klien tentang bagaimana kondisi keluarganya,biasanya ada
beberapa anak yang mudah di munculkan semangat belajarnya jika disinggung
tentang keluarga, karena ada beberapa anak yang merasa bahwa orang yang penting
dalam kehidupanya adalah keluargs
Jjika
sang klien terlahir dari keluarga yang terpandang seperti menjadi
polisi,tentara,dokter,guru,dll.dan dilihat dari kondisi ekonomi orang tua
selalu mampu membiayai kebutuhan sang klien, maka berilah kemungkinan terburuk
dalam kehidupan keluarganya,yang sekiranya membuat klien merasa bahwa hidup
yang ia rasakantidak selamanya akan seperti itu.munculkan terus hal-hal yang
membuat klien merasa dirinya harus berbuat lebih baik dari hari sebelumnya.
Setelah
dirasa klien telah terbawa situasi, dan mampu untuk menerima masukan.kemudian .konselor
memberikan arahan agar bagaimana ia kelak bisa hidup lebih baik atau
minimal,seperti orang tuanya.Sang anak diajak untuk merenungkan dan mebayangkan bagaimana caranya
agar ia bisa seperti orang tuanya,maka ajak klien berfikir bagaimana menjadi
figure yang di inginkan, munculkan kejadian-kejadian yang mungkin di alami
klien dimasa depan nanti,beriak gambaran untuk mencapai itu tentu tidak mudah ,
sang klien harus harus berjuang bagaimana caranya agar ia menjadi figure yang
ia kagumi.contoh , sosok yang di kagumi sang klien adalah ayahnya yang bekerja
sebagai tentara,tentu untuk menjadi tentara tidaklah mudah karena di samping
memikili fisik yang kuat , tentu kemamapuan akademik juga harus di miliki ,
karena tidak mungkin seorang tentara hanya memiilik fisik yang kuat . tentu kemampuan
akademik juga harus dimiliki , tidak mungkin seorang tentara hanya berbadan
kuat namun mengatur strategi dan membidik untuk mengamankan negara hanya dengan
strategi asal-aslan , namun di butuhkan kecerdasan dan wawasan ilmu yang luas.
Untuk masuk menjadi tentara juga tidaklah mudah,maka timbullah semangat sang
klien untuk mencapai target nilai yang sesuai dengan syarat masuk tentara, tahap
ini bertujuan untuk memunculkan strategi-strategi bagaimana memperoleh
impianya, dengan tetap melibatkan belajar, yang mampu membuat ia meraih
inpianya,maka timbullah keseriusan sang konselor untuk meningkatkan
keseriusan belajarnya dengan terus
mengingat-ingat bahwa masa depanya nanti ia harus menjadi apa.
Setelah
langkah pertama ini dilakukan dan ternyata sang klien masih merasakan kurang
puas , maka sang konselor akan bertanya kembali , sudah berapa persenkah ilmu
yang mampu ia serap,saat ia sedang mengikuti pelajaran di kelas. Jika ia meraa
bahwa hanya beberapa saja yang masuk, maka sang konselor harus memberikan
motivasi dan trik baru untuk menigkatkan hasil simakan saat belajar, cara yang
dipilh adalah dengan meningkatkan daya konsentrasi dan simakan.dan untuk
menguji hasil simakan maka ada dua cara yaitu dengan mengetes kemamapuan lewat
hasil lisan maupun tuisan.,hal ini sebagai bukti berapa persen ilmu yang telah
ia serap saat menerima materi. Kemudian konselor memilih cara agar bukti hasil
simakan saat belajar dikelas di laporkan mlalui media tulis,jadi saat diajar. Sang
klien harus berusaha agar bagaimana dapat menyimak dengan baik,dan jawabanya
adalah dengarkan dengan serius dan konsentrasi.klien diberi arahan bahwa bukti
simakan hanya di laporkan lewat tulisan. Saat ia telah kembali kerumah.Jadi saat
di sekolah ia bersikap seperti layaknya pelajar pada umumnya.
Namun
saat di rumah tugas menulis hasil simakan saat belajat di kelas, harus di
laporkan lewat tulisan ,dan saat proses ini sang konselor di larang uuntuk
melihat catatan saat sedang melaporkan hasil simakan saat di sekolah. Ketika selesai
menyimak maka baru di perkenankan untuk membuka catatan dan kegiatan
selanjutnya mengoreksi hasil simakan lalu bandingkan berapa persenkah ilmu yang telah ia
dapatkan dengan mencocokan catatan yang
ada yang di buku,setelah klien tahu
hasil koreksi itu kurang apa saja, maka
baca dan ingat-ingatlah bagian apa saja
yang telah terlewatatau belum sempat ada di ingatanya saat itu. klien kemudian mengahafalkan bagian yang terlewat
tadi,setelah paham/hafal, maka klien dapat melakukan kegiatanya seperti anak
pada umumnya saat di rumah dalam artian kegiatan atau cara ini tidak terlalu
membatasi ruang bermain sang konselor. Namun saat tidur atau jika malam , sang
klien di haruskan untuk membaca materi selamnya 2 jam saja untuk mengingat
materi yang telah di dapat saat ia telah melakukan hasil simakan dan pengoreksian
saat tadi siang.
Kemudian
langkah selanjutnya tempel keinginan atau cita-cita sang klien pada tempat yang kira-kira mudah untuk dilihat saat akan keluar kamar atau mau tidur . dengan
maksud ada dua tips yang dapat selalu menggugah agar mimpi yang ia harapkan itu
bukan hanya sekedar angan-angan,tapi itu adalah jalan hidup yang akan di tempuh
nanti. Jadi secara langsung dan perlahan dalam jiwa dan hati klien, akan muncul
semangat dan tekad bahwa ia akan berjuang dan berusaha agar mimpi serta tujuan hidupnya dapat
tercapai. Maka sang klien akan serius dalam melakukan segala pekerjaan terutama menjadi pelajar yang harus belajar
dan menggapai cita-cita. Kemudian variasikan tips yang terdiri dari 6
tadi,untuk membuat belajar semakin menyenangkan dan berwarna/tidak monoton.
BAB III
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
Dari
makalah ini dapat kita ketahui bahwa
sesungguhnnya setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Dengan kata kunci
jika kita mau berusaha dan berjuang pasti ada solusi, dan jika kita
menginginkan untuk melakukan perubahan terhadap diri kita,koreksilah diri kita
dan jangan takut untuk mencari orang yang mampu untuk memperbaiki diri kita.
Jika kita merasakan bahwa solusi dari penyelesaian masalah tersebut belum
memuaskan maka carilah alternative lain yang memungkinkan untuk lebih dapat
memperoleh pemecahan masalah yang lebih mudah dan cepat.
Seperti
dalam contoh diatas sang klien diberi satu solusi lalu sang klien mencoba
solusi tersbur namun sayangnya untuk solusi ini.Ini ia merasa kurang puas, dan
akhirnya sang konselor memberikan langkah selanjutnya yang di harapkan lebih
membantu di bandingkan langkah awal yang telah di coba, kemudian konselor juga
memberikan tambahan penyemangat dan motivasi yang kira-kira akan sselalu dapat
membuka pikiran dan semangat sang klien.
3.2 SARAN
Saran penulis kapada pembaca adalah sebagai
berikut ;
1. Jika
mendapat masalah maka carilah orang yang
mampu untuk mmebantu memecahkan masalah kita, jadi janganlah takut untuk
meminta orang lain untuk membantu Anda.
2. Jika
solusi yang di berikan kurang memuaskan maka jangan ragu untuk meminta
pertolongan kembali ,karena ada beberapa konselor yang memiliki banyak cara
dalam menyelesaiakan masalah.
3. Teruslah
berusaha untuk mencari penyelesaian
masalah yang terbaik untuk masalaah yang di hadapi.
4. Saat konselor yang dimintai bantuan tidak
mampu untuk terus mendampingi klien, maka jangan ragu untuk mencari konselor
lain yang lebih mampu untuk mendampingi dan membantu masalah klien sampai
selesai
.
DAFTAR PUSTAKA
Mugiarso,heru ,dkk.Bimbingan dan Konseling. Pusat pengembangan
MKU/MKDK-LP3.universitas Negeri Semarang.
Hasan,
Ch. (1994). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al- Ikhlas
Irwanto.
(1997). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Muhibbin,
Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya
Sudjana,
N. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suryabrata,
S. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Winkel,
WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/pengertian-belajar-cara-meningkatkan.html